Biografi My Chemical Romance
My
Chemical Romance atau MCR adalah grup musik asal New Jersey, yang
dibentuk pada bulan September tahun 2001 oleh Gerard Way dan Matt
Pelissier. Saat ini, band ini diawaki oleh Gerard Way
(vokal), Mikey Way (bass), Ray Toro (lead
guitar), Frank Iero (gitar), dan Bob Bryar (drum). Nama
band ini terinspirasi oleh buku karangan Irvine Welsh yaitu Ecstasy: Three
Tales of Chemical Romance. My Chemical Romance adalah grup band yang
menurut media bergenre pop punk, post-hardcore, “punk revival”, rock
alternatif, dan emo. Namun grup ini mendeskripsikan musik mereka sebagai musik
“rock” atau “pop yang kasar”, dan menolak diklasifikasikan sebagai emo. Grup
ini telah merilis tiga album yaitu I
Brought You My Bullets You Brought Me Your Love pada tahun 2002, Three Cheers
For Sweet Revenge pada tahun 2004, dan The Black
Parade pada tahun 2006.
Band ini mendapat inspirasi dari Queen, Black Flag,
Iron Maiden, The Misfits, Morissey, At the Gates, Pink Floyd, The Smashing
Pumpkins, Descendents, Pantera, The Cure, dan The Smiths.
Awal Mereka sepakat membentuk MCR dengan
sebuah alasan yang sama yaitu untuk sebuah balas dendam!! Kok bisa???
Sang vokalis Gerard Way,
adalah seorang maniak komik, hanya tertarik dengan komik dan musik. Gerard seorang
yang senang membuat berbagai hal kreatif untuk dirinya sendiri. Dia adalah tipe
penyendiri dan menjadikannya agak “terisolasi” dan dianggap “tidak ada” di
sekolah.
Sama halnya seperti Gerard, Ray Toro sang
gitaris, juga seperti dianggap “tidak ada” disekolahnya. Setiap pulang sekolah,
dia langsung pulang ke rumah hanya untuk bermain gitar dan video game seharian.
Yang agak berbeda mungkin Frank Iero,
meski hanya memiliki tiga orang teman di sekolahnya, akan tetapi setiap hari
dia hanya ngeganja dan mabuk-mabukan. Frank seperti bingung harus berbuat apa.
Kelima anak-anak “tersisih” tersebut berjuang untuk tetap bertahan di sekolah
dengan kesadaran.
Musik memang ajaib, mereka yang berasal dari sekolah berbeda itu, disatukan
dalam sebuah band. Inilah awal dari MCR. Gerard adalah
salah satu saksi hidup ketika teroris meruntuhkan World Trade Center, 11
September 2001 lalu. Rasa marah, kesal, gelisah, sedih dan resahnya kemudian
dituangkan dalam lagu berjudul “Skylines and
Turntiles” yang ditulisnya bersama Matt ‘Otter’ Pelisier. Mereka
kemudian mengajak Ray Toro dan Mikey Way (adik Gerard)
untuk bergabung. Nama band sendiri diusulkan oleh Mikey ketika
membaca buku berjudul Ectassy: Three Tales of Chemical Romance, tulisan
Irvine Welsh.
Ketenaran datangnya memang kadang sering tak terduga. Ini juga yang dialami 5
orang cowok yang bisa dibilang comic-book-obsessed dari New Jersey. Karena
gara-gara album perdana mereka jadi hits tiba-tiba ketenaran mereka meroket.
Sekitar tahun 2003, mereka dikontrak oleh Reprise Warner Bross dan merilis
album “Three Cheers
For Sweet Revenge” yang diproduseri oleh Howard Benson, pada tanggal
4 juni 2004. Album yang boleh dibilang menjadi tonggak awal
kesuksesan MCR.
Mereka bertambah sukses lagi ketika lagu – lagu mereka di album ini menjadi
berhasil menjadi hits di radio komersial dan MTV, seperti “Helena” (yang diciptakan
Gerard untuk nenek tercintanya, Elena, setelah beliau meninggal), “I’m Not Okay”,
“The Ghost Of
You”, dan “Thank You For
The Venom”. Album ini juga berhasil meraih charts di Billboard.
Seiring pertumbuhan popularitas mereka, Matt Pelisier (drummer)
keluar dari MCR pada Agustus 2004 ketika mereka lagi tur di Jepang. Alasannya
belum jelas, tapi ada yang mengatakan kalo alasannya karena perdebatan
dengan Ray atau karena ada kesalahan yang diperbuat Matt ketika
konser dan dengan segera digantikan oleh Bob Bryar.
Cobaan dan Cibiran Selain sempat “goyang”
dikarenakan keluarnya Matt Pelisier, MCR juga sempat dikatakan
“hampir rontok” ketika Iero meninggalkan tur pada tanggal 11 November 2007 di
Newcastle, setelah mendengar kabar mengenai anggota keluarganya yang sakit dan
digantikan sementara oleh teknisi gitar MCR, Matt Cortez. Matt juga sempat
menggantikan Mikey Way saat ia “cuti” enam bulan setelah menikah.
Sakit dan meninggalkan tur juga masih dialami oleh drummer Bob Bryar yang
mengalami cedera pergelangan tangan.
Meskipun MCR mengganggap aliran musik mereka adalah “pop punk”, “post-hardcore”,
“punk revival” dan “alternatif pop rock” serta menolak dikatakan sebagai band
emo, banyak kritikus musik yang menggolongkan mereka secara perlahan-lahan
masuk dalam aliran emo.
Ejekan sebagai “anak-anak emo” ini pernah secara kasar dilontarkan oleh band
Inggris Kasabian yang menyebut MCR dengan “clowns” atau “emo kids”. Entah
mengapa, Kasabian menyebut MCR sebagai satu band yang tidak punya sesuatu yang
positif untuk dikatakan.
Selain itu, Marilyn Manson juga mengejek MCR sebagai “Peniru yang Menyedihkan”.
Manson mengklaim bahwa MCR telah merampok gayanya.
Dalam interviewnya dengan The London Paper, Manson mengatakan kalau lagu
“Mutilation Is The Most Sincere Form Of Flattery” dari album barunya Eat Me,
Drink Me menceritakan tentang pakaian Gerard Way sang vokalis MCR.
Bring Black Parade To Life! anggal 23 Oktober 2006, MCR merilis album ketiga
mereka, ‘The Black Parade’ yang diproduseri oleh Rob Cavallo. Album ini aslinya
berjudul ‘The Rise and Fall of My Chemical Romance’, tapi di interview yang
diadakan oleh majalah Kerrang! Gerard mengatakan kalo judul album itu bukan
judul yang sebenernya, hanya tipuan dan lelucon aja, “It was never the title of
the album, more a spoof, or joke”.
Dalam album ini, MCR seolah ingin meninggalkan kesan emo dalam diri mereka dan
menjadi lebih gelap. Hal itu terbukti dengan pernyataan Gerard bahwa single
“Cancer” adalah single yang paling gelap sepanjang masa. Gerard menyatakan
bahwa “Cancer” banyak bercerita mengenai penyakit kanker dan bercerita mengenai
sesuatu yang dialami oleh si pasien kanker. ” Bagi saya, pengalaman menulis
lagu ini seperti menuliskan lagu tergelap sepanjang masa dan saya rasa kami
berhasil,” ujar Gerard. Album ini berhasil meraih kesuksesan dengan terjual 1,4
juta copy diseluruh dunia.
MCR juga memilih menjadi band dengan basis massa “underground” atau
“grassroots”. Mereka punya fans yang siap “mencaci-maki” habis-habisan dalam
forum yang mereka bikin, termasuk di situs resmi mereka. Sisi positifnya
adalah, MCR menolak segala atribut yang biasanya dilekatkan pada band, seperti
‘sex icon’ dan sebagainya. Fans membuat mereka menjadi “diri mereka sendiri”.